Kamis, 22 November 2012

STRUKTUR PENYUSUN BUMI

STRUKTUR PENYUSUN BUMI
Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem tata surya dan merupakan satu-satunya planet yang ditempati oleh makhluk hidup. Bumi terbentuk sekitar 4.600 juta tahun yang lalu, berwujud massa batuan yang pijar dan cair. Setelah berjuta-juta tahun lamanya massa batuan itu mendingin sehingga lapisan permukaan menjadi padat dan membentuk lapisan kerak bumi yang retak-retak akibat proses pendinginan. Batuan yang meleleh dari dalam ada yang keluar melalui retakan-retakan kerak bumi dan membeku depermukaan bumi.
Gas yang terbentuk waktu proses pendinginan sebagian menjadi uap. Gas-gas pada permukaan akhirnya menjadi lapisan atmosfer. Gaya grafitasi bumi mencegah gas tersebut tidak keluar dari permukaan bumi.
Sekitar 1.000 juta tahun yang lalu, permukaan bumi berupa satu daratan yang sangat luas dan dikelilingi oleh samudra. Daratan tersebut kemudian terpecah menjadi beberapa daratan akibat adanya pergeseran lempeng peermukaan bumi.
Beumi terdiri dari 3 bagian yang berbeda yaitu, kerak bumi, mantel, inti luar dan inti dalam. Selain itu secara fisik, bumi juga bisa dibagi menjadi lapisan litosfer dan astenosfer.
Lapisan litosfer merupakan lapisan teratas yang meliputi kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi. Litosfer merupakan bagian padat, solid tetapi mudah patah. Litosfer bergerak terapung diatas lapisan astenosfer.
Astenosfer merupakan lapisan cair yang meliputi mantel bawah dan inti luar bumi. Lapisan ini “lemah” dengan temperatur yang sangat tinggi. Di lapisan ini terjadi arus konveksi yang menggerakkan lempeng-lempeng permukaan bumi.
Struktur Penyusun Bumi
Secara umum bumi terdiri dari beberapa bagian lapisan yang berbeda, yaitu:
1.      Kerak
Kerak bemi terdiri dari lempeng benua dan lempeng samudra.
-          Lempeng benua berupa lapisan tipis tersusun dari batuan granitik dan merupakan lapisan pembentuk benua.
-          Lempeng samudra berupa lapisan tipis tersusun dari batuan basaltik dan merupakan lapisan pembentuk dasar samudra.
2.      Mantel
Merupakan lapisan yang berbeda di bawah kerak bumi dengan kedalaman kira-kira (40-2891) km, mempunyai temperatur sangat tinggi sampai 3.8000C.
3.      Inti Bumi
Merupakan lapisan paling dalam penyusun kerak bumi, lapisan ini dibagi menjadi lapisan inti luar dengan kedalaman (2891-5150) km dan lapisan inti dalam kedalaman (5150-6370 km). Terperaturnya mencapai 4.3000C.
Batuan
Kerak bumi adalah bagian luar litosfer yang terbentuk dari berbagai jenis batuan. Menurut proses terbentuknya, batuan dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.      Batuan beku
2.      Batuan sedimen
3.      Batuan metamorf
Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena proses pembekuan magma bumi. Berdasarkan letak pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.      Batuan beku dalam (intrusif) adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan magma yang tidak berhasil keluar atau ekspos ke permukaan bumi. Proses pembekuan lama, sehingga menghasilkan susunan kristal pembentuknya berukuran besar atau sempurna. Contoh : granit, diorit, gabro
2.      Batuan beku luar (ekstrusif) adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan magma di permukaan bumi. Proses pembekuannya berlangsung cepat sehingga menghasilkan susunan kristalnya halus. Contoh : obsidian, basalt, andesit, rhyolit
3.      Batuan beku piroklastik adalah batuan dari material hasil erupsi gunung api. Contoh: abu vulkanik, pumis
Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut dari hasil proses mekanik dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, cangkang binatang, sisa tumbuhan.
Berdasarkan asal pembentukannya, klasifikasi batuan sedimen terbagi menjadi 3, yaitu:
1.      Batuan sedimen klastik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari pecahan batuan dan mineral hasil pelapukan atau erosi (transportaasi). Contoh: breksi, konglomerat, batu pasir, lanau, lempung, serpih, napal
2.      Batuan sedimen kimiawi, yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena proses pelarutan mineral oleh media air, kemudian mengalami proses kristalisasi. Contoh: batu gamping, batu gipsum, halit
3.      Batuan sedimen oorganik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang mati. Contoh: batubara, batu gamping
Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan ubahan dari batuan yang telah ada sebelumnya, pada keadaan padat, akibat pengaruh suhu (T), tekanan (P) atau keduanya dan larutan yang aktif secara kimiawi. Proses ini disebut metamorfisme. Contoh: slate (batu sabak), sekis, fillit, marmer.
Siklus batuan
batuan mengalami siklus walaupun prosesnya sangat lama, bermula dari magma, kemudian mengalami kristalisasi dan konsolidasi menjadi batuan beku instrusif dan ekstrusif, kemudian mengalami proses pelapukan, transportasi, deposisi dan litifikasi menjadi batuan sedimen.
Betuan sedimen dan beku mengalami proses metamorfisme kemudian menjadi batuan metamorf. Batuan beku, sedimen dan metamorf mengalami proses pelelehan, kembali menjadi batuan beku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar