STRUKTUR
PENYUSUN BUMI
Bumi merupakan
planet ketiga dalam sistem tata surya dan merupakan satu-satunya planet yang
ditempati oleh makhluk hidup. Bumi terbentuk sekitar 4.600 juta tahun yang lalu,
berwujud massa batuan yang pijar dan cair. Setelah berjuta-juta tahun lamanya
massa batuan itu mendingin sehingga lapisan permukaan menjadi padat dan
membentuk lapisan kerak bumi yang retak-retak akibat proses pendinginan. Batuan
yang meleleh dari dalam ada yang keluar melalui retakan-retakan kerak bumi dan
membeku depermukaan bumi.
Gas yang
terbentuk waktu proses pendinginan sebagian menjadi uap. Gas-gas pada permukaan
akhirnya menjadi lapisan atmosfer. Gaya grafitasi bumi mencegah gas tersebut
tidak keluar dari permukaan bumi.
Sekitar 1.000
juta tahun yang lalu, permukaan bumi berupa satu daratan yang sangat luas dan
dikelilingi oleh samudra. Daratan tersebut kemudian terpecah menjadi beberapa
daratan akibat adanya pergeseran lempeng peermukaan bumi.
Beumi terdiri
dari 3 bagian yang berbeda yaitu, kerak bumi, mantel, inti luar dan inti dalam.
Selain itu secara fisik, bumi juga bisa dibagi menjadi lapisan litosfer dan
astenosfer.
Lapisan litosfer
merupakan lapisan teratas yang meliputi kerak bumi dan bagian atas dari mantel
bumi. Litosfer merupakan bagian padat, solid tetapi mudah patah. Litosfer
bergerak terapung diatas lapisan astenosfer.
Astenosfer
merupakan lapisan cair yang meliputi mantel bawah dan inti luar bumi. Lapisan
ini “lemah” dengan temperatur yang sangat tinggi. Di lapisan ini terjadi arus
konveksi yang menggerakkan lempeng-lempeng permukaan bumi.
Struktur
Penyusun Bumi
Secara umum bumi terdiri dari beberapa
bagian lapisan yang berbeda, yaitu:
1.
Kerak
Kerak
bemi terdiri dari lempeng benua dan lempeng samudra.
-
Lempeng
benua berupa lapisan tipis tersusun dari batuan granitik dan merupakan lapisan
pembentuk benua.
-
Lempeng
samudra berupa lapisan tipis tersusun dari batuan basaltik dan merupakan
lapisan pembentuk dasar samudra.
2.
Mantel
Merupakan
lapisan yang berbeda di bawah kerak bumi dengan kedalaman kira-kira (40-2891)
km, mempunyai temperatur sangat tinggi sampai 3.8000C.
3.
Inti
Bumi
Merupakan
lapisan paling dalam penyusun kerak bumi, lapisan ini dibagi menjadi lapisan
inti luar dengan kedalaman (2891-5150) km dan lapisan inti dalam kedalaman
(5150-6370 km). Terperaturnya mencapai 4.3000C.
Batuan
Kerak bumi adalah bagian luar litosfer yang
terbentuk dari berbagai jenis batuan. Menurut proses terbentuknya, batuan
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.
Batuan
beku
2.
Batuan
sedimen
3.
Batuan
metamorf
Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena
proses pembekuan magma bumi. Berdasarkan letak pembekuannya, batuan beku dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Batuan
beku dalam (intrusif) adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan
magma yang tidak berhasil keluar atau ekspos ke permukaan bumi. Proses
pembekuan lama, sehingga menghasilkan susunan kristal pembentuknya berukuran
besar atau sempurna. Contoh : granit, diorit, gabro
2.
Batuan
beku luar (ekstrusif) adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan
magma di permukaan bumi. Proses pembekuannya berlangsung cepat sehingga
menghasilkan susunan kristalnya halus. Contoh : obsidian, basalt, andesit,
rhyolit
3.
Batuan
beku piroklastik adalah batuan dari material hasil erupsi gunung api. Contoh:
abu vulkanik, pumis
Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari
bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut dari hasil proses mekanik dan kimia
dari batuan yang telah ada sebelumnya, cangkang binatang, sisa tumbuhan.
Berdasarkan asal pembentukannya, klasifikasi batuan
sedimen terbagi menjadi 3, yaitu:
1.
Batuan
sedimen klastik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari pecahan batuan dan
mineral hasil pelapukan atau erosi (transportaasi). Contoh: breksi,
konglomerat, batu pasir, lanau, lempung, serpih, napal
2.
Batuan
sedimen kimiawi, yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena proses pelarutan
mineral oleh media air, kemudian mengalami proses kristalisasi. Contoh: batu
gamping, batu gipsum, halit
3.
Batuan
sedimen oorganik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa binatang
atau tumbuhan yang mati. Contoh: batubara, batu gamping
Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan ubahan dari batuan yang
telah ada sebelumnya, pada keadaan padat, akibat pengaruh suhu (T), tekanan (P)
atau keduanya dan larutan yang aktif secara kimiawi. Proses ini disebut
metamorfisme. Contoh: slate (batu sabak), sekis, fillit, marmer.
Siklus batuan
batuan mengalami siklus walaupun prosesnya sangat
lama, bermula dari magma, kemudian mengalami kristalisasi dan konsolidasi
menjadi batuan beku instrusif dan ekstrusif, kemudian mengalami proses
pelapukan, transportasi, deposisi dan litifikasi menjadi batuan sedimen.
Betuan sedimen dan beku mengalami proses
metamorfisme kemudian menjadi batuan metamorf. Batuan beku, sedimen dan
metamorf mengalami proses pelelehan, kembali menjadi batuan beku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar